Kepala Koordinator Lapangan Tim BPPT Ir. Dwipa Wirawan Soejoed, M.Sc., mengatakan, kegiatan TMC ini dilakukan melalui teknik penyemaian awan menebar Nacl Powder (Garam) pada titik ketinggian awan untuk memicu terjadi hujan dengan menggunakan pesawat TNI AU sesuai prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berpotensi terjadi curah hujan tinggi di wilayah Jabodetabek yang dapat mengakibatkan terjadinya banjir.
"Tim TNI AU dan BPPT hari ini melaksanakan penyemaian awan sebanyak 3 sortie penerbangan, 2 sortie menggunakan pesawat CN 295 A-2901 yang dipiloti Kapten Pnb Iskandar dan Kopilot Lettu Pnb Rafo dari Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma membawa 2.000 Kg Nacl Powder tiap sortie penerbangan dan menebarnya di ketinggian 12.000 Feet sedangkan 1 sortie penerbangan menggunakan pesawat Cassa 212 A-2105 yang dipiloti Kapten Pnb Wanto dan Kopilot Lettu Pnb Adam dari Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh Malang membawa 800 Kg Nacl Powder di ketinggian 8.000 Feet," ujar Koorlap Tim BPPT.
Lebih lanjut Kakorlap BPPT menyampaikan, penyemaian Nacl Powder ini bertujuan untuk mempercepat proses pertumbuhan terjadinya hujan di perairan selat sunda, utara pulau Jawa dan kepulauan seribu sehingga proses terjadinya hujan di wilayah Jabodetabek dapat berkurang 24 persen.
Memasuki hari ke empat Teknik Teknologi Modifikasi Cuaca yang dilakukan TNI AU dan BPPT ini telah berhasil melaksanakan penyemaian awan dengan total Nacl Powder yang telah di tebar sebanyak 12.000 Kg dalam 8 sortie penerbangan di wilayah Barat Daya Lampung, Teluk Lampung, Pantai Timur Pesisir Lampung, Selat Sunda, Perairan Selatan Provinsi Banten, dan Ujung Kulon. Upaya ini dapat mengurangi curah hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Jabodetabek. (DispenAU/kian tat)
Social Header