Global-hukumindonesia.com, Sukabumi - Melihat sejarah pada era kepimpinan Bupati sukabumi H. Drs Sukmawijaya pada masa itu dalam kepemimpinann Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY), Kabupaten sukabumi merupakan daerah kategori tertinggal.
Begitu susah payahnya Bupati sukabumi saat itu yaitu Sukmawijaya untuk membangun daerahnya yang merupakan daerah tertinggal untuk menjadi daerah kabupaten sukabumi menjadi kategori berkembang.
Dengan segala potensi dari berbagi sektor beliau pacu, dari sektor pertaniannya, pendidikannya, kesehatannya dan sektor yang lainnya.
Kita paham bahwa kabupaten Sukabumi merupakan kabupaten terluas antara bali dan jawa itu dalam hal katagori luas wilayah,tapi maap dengan catatan daerah yang pendapatan Asli daerahnya sangat minim ketika itu, bahkan dana alokasi umum (DAU) Pun dari pusat untuk kabupaten sukabumi,saat kepimpinan bupati Sukmawijaya sangatlah rendah. Namun dengan hasil kerja kerasnya Drs Sukmawijaya demi memajukan kabupaten sukabumi yang dia cintainya,beliau bisa merubah kabupaten sukabumi yang awalnya kabupaten tertinggal, hingga sekarang menjadi katagori kabupaten sukabumi berkembang,hal itu dikatakan Raden Hadi Haryono kartadisastra ketua umum forum komunitas wartawan sukabumi Bersatu(FKWSB),dan dirinyapun merupakan wartawan senior.
Menurut Rd. Hadi, dengan kabupaten sukabumi menjadi kabupaten berkembang, seharusnya Bupati yang sekarang yaitu Drs. Marwan Hamami harus bisa lebih memacu lagi demi kemajuan kabupaten sukabumi, hingga bisa menjadi kategori kabupaten sukabumi maju, itu mungkin harapan masyarakat kabupaten sukabumi secara global.
"Malah ini terbalik oknum ASN kabupaten Sukabumi memanfaatkan hal kesempatan dalam kesempitan, Artinya catatan sejarah kelam untuk tahun 2023 ini,sudah tiga kasus yang menjerat oknum aparatur sipil Negara (ASN) yang di otonomi daerahkan ini, tak tanggung tanggung lagi sampai kerugian negara dengan perihal oknum yang melakukan korupsi tersebut sampai menguras keuangan negara dengan kerugian puluhan miliar rupiah dari tiga kasus tersebut", terang Hadi.
Hadi pun sangat berterima kasih dan memberikan apresiasi baik kepada kejari kabupaten sukabumi,jajaran polda jabar, dan kepolisian resort kabupaten Sukabumi yang sudah bekerja keras dalam membongkar kasus korupsi dikabupaten sukabumi ini.
"Jadi kita berharap jangan ada lagi korupsi di kabupaten sukabumi ini, dan dengan kejadian ini harus dijadikan pembelajaran, agar kabupaten sukabumi kedepannya bersih dari kolusi, korupsi dan nepotisme", pungkas ketum FKWSB ini. (D Martin)
Social Header