Global-hukumindonesia.com, Sukabumi - Gelar acara tersebut digelar di Bale Pangripta, Bapelitbangda, Kabupaten Sukabumi (Rabu, 31 Januari 2024) berapa hari yang lalu.
Forum tersebut bertujuan untuk menjaring aspirasi, masukan serta saran dari masing-masing instansi pemerintah terhadap prioritas pembangunan.
Sementara itu, Sekda kabupaten sukabumi, Ade Suryaman menjelaskan, terdapat empat pendekatan dalam perencanaan pembangunan di Kabupaten Sukabumi antara lain, pertama melakukan pendekatan secara musyawarah mulai dari tingkat Desa sampai Nasional, kedua menggunakan metode dan kerangka ilmiah, ketiga melibatkan berbagai pemangku kebijakan, serta keempat menerjemahkan visi misi kepala daerah.
"Substansi RKPD tidak lagi per-bidang pembangunan, yang cendrung silo. Tetapi bersifat terpadu dan kolaboratif lintas bidang berpikir sistem (System Thingking)", terangnya.
Untuk sinkronisasi pembangunan dan penganggaran lanjut Sekda, mesti dilakukan pola kolaboratif antara pusat dan daerah, baik itu rencana kerja panjang maupun menengah. Sehingga apabila kolaborasi ini terbangun, maka target pencapaian pembangunan akan terlaksana dengan baik.
Lebih lanjut dikatakannya, "bahwa Konsep pembangunan ini harus dilakukan dengan kolaborasi antara pemerintah, instansi vertikal sampai dengan organisasi kemasyarakatan, yang didukung oleh dana CSR", ungkapnya.
Lebih jauh Sekdapun memaparkan, terdapat beberapa program prioritas yang harus difokuskan pada tahun 2025 nanti diantaranya, derajat kesehatan, resiko rawan bencana, RLS dan HLS, infrastruktur, serta pelayanan birokrasi. Adapun untuk target indikator makronya yakni pertumbuhan ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan tingkat kemiskinan. (Hadi)
Social Header