Breaking News

Tjoet Boy Hardi, Maju Dunia Politik, Calonkan Sebagai Gubenur Aceh


Global-hukumindonesia.com, Aceh Tamiang - Tjoet Boy Hardi Bin Tjoet Nie Hassan, Putra Berdarah Aceh Kelahiran Medan, 30 Agustus 1966, Putra Bungsu dari pasutri Almarhum Saodah (Ibu Kandung) asli dari makasar, dan Almarhum Tjoet Nie Hassan (Ayah Kandung) asli dari Aceh Selatan.

Boy Hardi, ikut Maju dalam Dunia politik mencalonkan diri sebagai Gubernur Aceh Periode 2024 - 2029, Hal tersebut, disampaikan oleh orang kepercayaan Boy Hardi "Jamal" saat Ngopi bareng bersama awak media, Rabu (06/03/2024).

Keluarga Tjoet Boy Hardi, yang akrab disapah Boy, sekilas gambaran singkat, Ayah yang bernama Tjoet Nie Hassan yang telah Almarhum asli dari Aceh Selatan, dulunya sekitar tahun 1960 - an pernah Menjabat sebagai kepala penerangan wilayah kerja Kabupaten  Aceh Timur, lama menetap di Kota Langsa pada tahu 1980 sampai sekarang, Boy sendiri mempunyai masa sejarah hidup yang panjang dalam meniti karir, kesuksesan menghampiri di kehidupan Boy hingga sekarang ini. 

Tidak hanya itu, sedikit dari kilas balik keaktifan seorang Boy Hardi, Pernah berkecimpung dalam Organisasi, Lembaga  Aliansi Indonesia sebagai ketua UMKM yaitu PMKM Kota Langsa. Dan ketua YAPORITIM DPW Aceh atau Yayasan Pengembangan Olah raga Timur, bukan hanya Olahraga saja yang menjadi program kerja pada masa itu, dalam program lainnya, seperti pembangunan infrastruktur jalan di pelosok Desa, serta  pembangunan  rumah tidak layak huni pernah Boy realisasikan terhadap masyarakat yang sangat membutuhkan dan Sekaligus Membantu pihak pemerintahan Daerah Aceh menerobos dengan melalukan pendekatan kepada pihak Pemerintahan pusat dalam menjemput program kerja serta anggaran untuk kepentingan Daerah Aceh, baik dari sarana dan non prasarana, hingga saat ini pun sistem jemput bola untuk membangun Aceh masih dilakukan  oleh Seorang Tjoet Boy Hardi. 

Kilas Kelam singkat Tjoet Boy Hardi. Pada tahun 2002  masa Konflik Aceh yang terus bergejolak, Boy Hardi pernah diusir dari tanah rencong, dan merasakan seperti apa sakitnya anak berdarah Aceh menjadi Korban Konflik Aceh pada masa itu, Hal ini juga disampaikan oleh Boy Hardi. 

Selain itu, Sapaan akrab Boy, Dimasa perjalanan hidupnya pada era Konflik Aceh, Boy Pernah ditangkap oleh Satuan TNI Non Organik yang sedang bertugas di Aceh, Boy yang dituding bukan putra Darah Aceh dan dituding sebagai salah satu penggerak dan aktor intelektual Gerakan  kemerdekaan Aceh, dan sebuah ancaman pun terlontarkan dari pihak TNI Non Organik harus keluar dari tanah Aceh dan tidak diperbolehkan untuk menetap di daerah Wilayah Sumatra Utara dan Aceh, apabila  masih ditemukan menetap di wilayah Sumatra Utara dan Aceh, maka nyawa taruhannya untuk Boy Hardi, Akan Tetapi, berkat keberanian Boy untuk menepis tudingan  tersebut dan tidak adanya bukti lengkap atas tudingan yang ditujukan kepada Boy, akhirnya seorang Boy Hardi dilepaskan dan Memilih Keluar Dari tanah Aceh Kewilayah Pekan Baru (Riau). 

Seiring waktu terus berajalan yang mengiringi langkah perjalanan kelam Boy Hardi ditanah perantauan, hingga kesuksesan menghampiri di kehidupan Boy Hardi hingga saat ini, Boy Hardi terpanggil untuk membangun Aceh hanya untuk Aceh bukan untuk kepentingan Pribadi, Berjuang keadilan demi masyarakat Aceh dan berjuang untuk pertumbuhan ekonomi  Aceh menjadi lebih baik dan masyarakat lebih mandiri dalam menjalankan Usaha - usaha yang meraka jalankan. 

Disisi lain, Masyarakat Aceh wilayah Timur menilai sosok kepribadian boy Hardi yang telah sukses dalam meniti karir gaya hidup yang sederhana, Dan Mempunyai kepribadian yang ramah dan jiwa sosial yang tinggi, dan telah cukup banyak membantu masyarakat dibeberapa kabupaten, masyarakat Aceh Menginginkan Seorang Boy Hardi Bin Tjoet Nie Hassan agar duduk menjadi Gubernur Aceh untuk Memimpin Aceh yang lebih bermartabat lagi. 

Lebih Lanjut, awalnya, untuk memperbaiki jati dirinya, Boy Hardi berniat untuk ikut serta mencalonkan dirinya sebagai walikota Langsa, akan tetapi atas dukungan dari kerabat - kerabat dekat dan rekanan bisnisnya salah satu nya Kerabat Dekat Boy yang bernama "Sunarko" Purnawirawan Mantan Danjen Kopasus berdarah gayo meminta seorang Boy Hardi untuk ikut serta mencalonkan diri sebagai Gubernur Aceh periode 2024 - 2029 , tidak hanya dari Sunarko, rekan - rekan bisnisnya dan kalangan masyarakat Aceh mendukung penuh agar Boy Hardi Untuk ikut mencalonkan  diri sebagai Calon Gubernur Aceh. 

Sunarko menilai, Dari sisi rekam jejak Boy Hardi, memang sudah cukup Matang dan mampu untuk memimpin  tanah Rencong kearah yang lebih baik. 

Terkait hal ini, Kita semua berharap kepada pihak dari lapisan masyarakat yang ada diwilayah provinsi Aceh Mohon Doa nya dan Dukungannya untuk dapat membantu Boy Hardi Berjuang untuk masyarakat Aceh duduk sebagai calon Gubernur Aceh. (L)
Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
© Copyright 2022 - GLOBAL HUKUM INDONESIA