Global-hukumindonesia.id, Batanghari - Sebagaimana yang pernah diberitakan sebelumnya adanya pembangunan yang menelan anggaran miliaran rupiah dan diduga pekerjaannya tidak sesuai dengan Spek di Sekolah SMAN 4 yang berada di Kecamatan Mersam, Kabupaten Batanghari, Propinsi Jambi.
Ketua komite sekolah SMAN 4
Batanghari M. Ikhsan saat dikonfirmasi oleh media ini terkait pembangunan melalui Via WhatsAppnya mengatakan, "Kalau soal pembangunan konfirmasi langsung Kepseknya, sayo tidak paham nian kalau soal pembangunan itu, sayo jug tidak pernah dibagi tau soal kegiatan pembangunan. Sayo masuk jadi ketua komite awal tahun ajaran baru tahun lalu, karena ketua komite yang lamo habis masa jabatannyo, mako sayo dipilih menjadi pengganti. Sedangkan kegiatan pembangunan sudah berjalan,
Kalau untuk kegiatan lainnyo sayo tau, bahkan ado beberapo kegiatan yang atas persetujuan sayo baru berjalan, tapi kalau khusus fisik pekerjaan yang itu sayo tidak tau samo sekali", Terang Ikhsan dengan bahasa jambinya.
Saat ditanya kenapa ketua komite tidak dilibatkan dalam pembangunan tersebut, Ikhsan (Ketua komite) menjawab, "Jangankan Abang, sayo sendiri saja meraso heran dengan gawe (pekerjaan ini) ko.
Pihak sekolah itu tertutup kalau soal kegiatan yang bukan dari komite langsung,
Kalau memang katonyo sudah ditangani oleh pihak APIP dan APH kito tunggu bae apo hasilnyo. Mudah-mudahan hasilnyo baik sesuai dengan yang kito harapkan, lembaga/instansi yang dipercayo berlaku profesional sehinggo selesai kegiatan itu tidak ado yang dirugikan dan tidak ado pula pihak yang meraso terzolimi. Kalau soal salah dan benarnyo semuanyo sudah ada aturannyo dan kito serahkanlah kepado ahlinyo", Ujar Ketua Komite SMAN 4 Batanghari M. Ikhsan.
Warga setempat juga mengatakan, "Saya sebagai warga setempat dengan anggaran sebesar 3 miliar itu tidak layak pembangunan seperti itu dan ada beberapa pondasi bangunan yang tidak sesuai dengan spek, juga tiang pondasi tersebut memakai besi yang tidak sesuai spek. Kemudian tukang pembangunan tersebut mayoritas dari Lampung. Padahal itu swakelola", kata warga.
Sementara itu awak media ini mencoba menghubungi Inspektorat Propinsi Jambi Irban dua (2) yang bernama Yopie Ramadhany melalui via WhatsAppnya untuk mempertanyakan persolan di SMA 4 Batanghari dan beliu mengatakan, "Kami sudah meng audit dan hasilnya kami serahkan ke pimpinan, kita meng audit kalau tidak salah di bulan Juni kita audit. Sesuai permintaan pengaduan dari kementerian langsung, atas perintah itu kita turun langsung audit", ungkapnya.
Saat ditanya soal hasil audit Irban dua Propinsi Jambi menjawab, "Laporan nya dilanjutkan ke atas, karna itu dari kementrian instruksinya, jadi kami kirimkan hasil audit kemarin ke kementerian lagi untuk ditindak lanjuti disana", Terang Yopie Ramadhany sebagai Irban dua. (Kdr)
Social Header