Global-hukumindonesia.id, Kupang - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau langsung posko pengungsian bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kapolri mengecek berbagai fasilitas termasuk posko kesehatan.
Kedatangan Jenderal Sigit dan rombongan sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto agar pemerintah pusat responsif menangani para korban yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi.
Lokasi pertama yang dikunjungi Kapolri adalah Posko Pengungsian Konga. Di sini terdapat 1.437 jiwa yang terdiri dari 816 laki-laki, 621 perempuan, 17 bayi, 99 balita, 174 lansia, 13 ibu hamil, 8 ibu menyusui, dan 9 disabilitas.
Di posko ini terdapat fasilitas berupa 7 tenda pengungsian, 15 unit MCK, 1 dapur umum hingga 25 kendaraan pendukung. Selain itu ada pula posko trauma healing dan posko kesehatan.
Saat mengunjungi posko kesehatan, wajah Kapolri tampak menunjukkan keprihatinan. Dia menghampiri dan berbincang dengan seorang anak yang terluka dan masih dalam perawatan petugas.
Anak tersebut tampak terluka di sebagian tubuhnya, sebagian wajahnya terutama mata bagian kiri tampak masih ditutupi perban.
Dengan sabar, Jenderal Sigit mengajak anak tersebut berbincang dan memberikan semangat agar cepat sembuh.
"Cepat sembuh ya", ujar Jenderal Sigit.
Kapolri juga tampak menjenguk seorang balita yang masih dalam perawatan. Dia menyemangati orang tua balita tersebut agar tetap tabah di tengah musibah.
Di lokasi, Jenderal Sigit juga berinteraksi dengan anak-anak di Posko trauma healing. Jenderal Sigit mengajak mereka semua bernyanyi sebagai bentuk menyemangati dan melupakan sejenak musibah yang mereka alami.
"Yang mau sekolah lagi siapa?", tanya Jenderal Sigit.
"Sayaaaaa!", ujar para anak-anak kompak merespons.
Ketika Jenderal Sigit bertanya siapa yang masih ingin libur sekolah, tidak ada satu pun anak yang menjawab.
"Rupanya semuanya pengen sekolah ya. Kalau gitu nanti tolong dikasih pelajaran bahan-bahan sekolah mereka, matematika, bahasa Indonesia, semua", terang Jenderal Sigit kepada para anggota Polri yang bertugas di Posko Trauma healing.
Jenderal Sigit berharap para anak-anak di posko pengungsian tetap diberikan pelajaran agar nantinya tidak lupa pelajaran-pelajaran di sekolah. Apalagi para anak-anak itu semua antusias ingin kembali ke sekolah.
"Makasih ya, sehat semuanya. Semuanya harus terus gembira", sambung Jenderal Sigit.
Di lokasi, Jenderal Sigit juga mengecek posko kesehatan serta memberikan bantuan secara simbolis kepada warga. Kapolri membawa bantuan mulai dari selimut hingga pakaian, sembako, susu, popok dan pembalut, hingga obat-obatan.
Selain ke Posko Pengungsian Konga, Jenderal Sigit juga rencananya akan mengunjungi Posko Pengungsian Bokang dan Lewolaga.
Di Lewolaga Terdapat jumlah pengungsi sebanyak 1.192 jiwa yang terdiri dari 599 laki-laki, 592 perempuan, 19 bayi, 65 balita, 120 lansia, 5 ibu hamil, 9 ibu menyusui, dan 3 disabilitas. Disini terdapat fasilitas berupa 18 ruang kelas yang digunakan untuk tempat tinggal, 2 dapur umum, 1 posko kesehatan, 1 posko trauma healing, 6 tenda ruang belajar, 7 unit MCK dan 10 kendaraan pendukung.
Sementara di Bokang, terdapat jumlah pengungsi sebanyak 572 jiwa yang terdiri dari 292 laki-laki, 280 perempuan, 7 bayi, 48 balita, 126 lansia, 2 ibu hamil, 20 ibu menyusui, dan 4 disabilitas.
Di sini terdapat fasilitas berupa 4 tenda pengungsian, 1 dapur umum, 1 posko kesehatan, 1posko trauma healing, 3 tenda ruang belajar, 6 unit MCK dan 4 kendaraan pendukung.
Turut mendampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit, yakni Irwasum Polri Irjen Dedi Prasetyo, Astamaops Komjen Verdianto Bitticaca, Dankorbrimob Komjen Imam Widodo, Kadiv Propam Irjen Abdul Karim, Kadiv Humas Irjen Sandi Nugroho hingga Kapusdokkes dr. Irjen Asep Hendradiana. (Humas Polri/Hadi/FKWSB)
Social Header